Basarnas

Basarnas Tegaskan Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Terus Berlanjut

Basarnas Tegaskan Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Terus Berlanjut
Basarnas Tegaskan Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Terus Berlanjut

JAKARTA - Upaya pencarian dan evakuasi korban akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus berjalan tanpa henti. 

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menegaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan tersebut tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan dan dievakuasi dari lokasi kejadian.

"Kita menyatakan bahwa operasi ini selesai setelah tempat itu, mulai dari reruntuhan bisa kita pisahkan dan kita bisa mendeteksi semuanya (korban),” ujar Syafii pada Senin malam, 6 Oktober 2025.

Peristiwa robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny ini menjadi sorotan nasional. Presiden RI Prabowo Subianto turut memberikan perhatian terhadap tragedi yang tercatat sebagai bencana dengan jumlah korban terbanyak sepanjang tahun 2025 tersebut. Skala dampak dan banyaknya korban jiwa membuat operasi penyelamatan dilakukan secara maksimal dan tanpa batas waktu yang pasti.

Fokus Utama: Tidak Ada Korban yang Tertinggal

Syafii menegaskan bahwa Basarnas dan seluruh unsur yang terlibat akan tetap berada di lokasi hingga semua reruntuhan berhasil dibersihkan dan tidak ada lagi korban yang tertinggal di bawah puing-puing. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa proses evakuasi benar-benar tuntas dan tidak ada satu pun korban yang terlewatkan.

“Operasi tidak akan dihentikan sebelum seluruh reruntuhan di lokasi benar-benar dibersihkan. Bahkan, hingga diyakinkan tidak ada korban yang tertinggal,” tegasnya.

Saat ini, proses pembersihan puing-puing bangunan telah memasuki tahap akhir. Tim penyelamat masih berkonsentrasi pada sektor A1 dan A2, yang berada di area depan bangunan utama. 

Lokasi tersebut terhubung langsung dengan struktur lama di sisi selatan, yang kondisinya masih sangat rentan. Hal inilah yang membuat proses evakuasi perlu dilakukan secara hati-hati.

"Permasalahannya di situ, karena kita tidak bisa mengangkat puing sembarangan. Getaran sedikit saja bisa memicu runtuhan susulan terhadap bangunan lama,” jelas Syafii.

Risiko Tinggi Tak Surutkan Semangat Tim SAR

Meski menghadapi tantangan besar berupa kondisi bangunan yang rapuh serta potensi runtuhan susulan, seluruh tim SAR tetap bekerja tanpa henti. Operasi dilakukan selama 24 jam penuh dengan sistem pembagian shift, demi memastikan setiap jengkal reruntuhan diperiksa secara menyeluruh.

"Kita nyatakan operasi selesai hanya setelah kita yakin bahwa tidak ada lagi korban di bawah reruntuhan. Saat ini, operasi terus kita laksanakan tanpa henti, 24 jam penuh,” pungkas Syafii.

Proses evakuasi pun memanfaatkan alat berat untuk mempercepat pembersihan puing-puing yang tebal dan berat. Penggunaan peralatan ini sangat penting agar akses menuju titik-titik yang dicurigai masih terdapat korban bisa segera dibuka. Meski demikian, setiap langkah dilakukan dengan perhitungan matang agar tidak menimbulkan risiko tambahan.

Kolaborasi Lintas Instansi untuk Keselamatan Korban

Operasi SAR gabungan ini melibatkan ratusan personel dari berbagai lembaga dan instansi. Selain Basarnas, tim juga diperkuat oleh unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, hingga pemerintah daerah setempat. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci penting dalam mempercepat proses evakuasi di tengah medan yang sulit.

Hingga Senin malam, proses pencarian masih terus dilakukan di lokasi musala Ponpes Al Khoziny. Kondisi struktur bangunan yang masih rapuh membuat petugas bekerja ekstra hati-hati agar tidak terjadi insiden lanjutan selama operasi berlangsung.

Tragedi ini bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan bangunan, khususnya di fasilitas pendidikan. Sementara itu, masyarakat luas terus mengikuti perkembangan terbaru dari upaya pencarian ini dengan penuh harap agar seluruh korban dapat segera ditemukan.

Harapan Penuntasan Operasi

Pihak Basarnas optimistis bahwa dengan kerja keras seluruh tim dan dukungan dari berbagai pihak, seluruh korban dapat segera dievakuasi. Komitmen untuk tidak menghentikan operasi hingga lokasi benar-benar bersih menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani musibah ini.

Keputusan tersebut juga mencerminkan empati dan tanggung jawab negara terhadap setiap korban. Setiap nyawa yang tertimbun reruntuhan memiliki hak untuk ditemukan, dan setiap keluarga berhak mendapatkan kepastian tentang kondisi orang-orang tercinta mereka.

Dengan operasi yang masih berlangsung secara intensif, harapan untuk segera menemukan seluruh korban pun tetap menyala. Basarnas dan seluruh pihak terkait bertekad menutup operasi ini hanya setelah seluruh area benar-benar dipastikan aman dan bersih dari puing-puing yang menimbun korban.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index