JAKARTA - Borussia Monchengladbach masih harus bersabar mencari kemenangan pertama mereka di Bundesliga 2025/26. Bertandang ke BayArena untuk menghadapi Bayer Leverkusen, Senin (22 September 2025) dini hari WIB, tim asuhan pelatih interim Polanski hanya mampu memetik hasil imbang 1-1.
Hasil tersebut kembali menegaskan betapa berat langkah Kevin Diks dan kawan-kawan dalam mengawali musim ini.
Satu poin yang diraih di kandang Leverkusen sebenarnya patut diapresiasi karena datang melalui perjuangan keras sepanjang laga. Gladbach bahkan nyaris kalah sebelum gol telat Haris Tabakovic menyelamatkan mereka dari kekalahan.
Namun, hasil imbang itu juga memperpanjang catatan tanpa kemenangan Gladbach, yang kini sudah melalui empat pertandingan dengan dua hasil imbang dan dua kali kalah.
Posisi Klasemen Kian Tertekan
Tambahan satu angka menempatkan Leverkusen di posisi ke-12 klasemen sementara Bundesliga 2025/26 dengan koleksi lima poin. Bagi tuan rumah, hasil ini mungkin mengecewakan, tetapi mereka masih relatif aman di papan tengah.
Sebaliknya, Monchengladbach semakin terpuruk. Dengan hanya mengoleksi dua poin dari empat pertandingan, Kevin Diks dan rekan-rekan terdampar di peringkat ke-17. Situasi ini tentu menjadi alarm serius bagi klub yang pernah berjaya di Bundesliga tersebut.
Babak Pertama: Organisasi Pertahanan Solid
Pertandingan di BayArena sejatinya berjalan menarik sejak awal. Leverkusen dan Monchengladbach sama-sama menurunkan formasi tiga bek, yang membuat duel taktis tersaji di lapangan. Di bawah arahan Polanski, Gladbach tampil lebih terorganisasi dan disiplin, sesuatu yang sebelumnya kerap menjadi masalah.
Leverkusen sempat mencoba memecah kebuntuan melalui aksi Tapsoba dan sepakan keras Patrik Schick. Namun, kiper Nicolas tampil cemerlang dengan menggagalkan peluang emas itu. Gladbach pun tidak hanya bertahan. Mereka sempat merayakan gol Jens Castrop, sayangnya dianulir oleh VAR karena posisi offside.
Skor kacamata bertahan hingga turun minum. Meski tanpa gol, babak pertama memperlihatkan bahwa Gladbach mampu bersaing dengan Leverkusen berkat rapatnya pertahanan.
Babak Kedua: Leverkusen Unggul Lebih Dulu
Memasuki babak kedua, Leverkusen meningkatkan tempo permainan. Masuknya pemain muda seperti Ernest Poku dan Axel Tape menambah daya serang mereka. Perubahan ini membuat Gladbach berada dalam tekanan.
Serangan demi serangan dilancarkan Leverkusen, dan akhirnya membuahkan hasil. Tuan rumah mampu membuka skor, membuat Gladbach terancam menelan kekalahan ketiga musim ini.
Namun, daya juang Gladbach tidak hilang. Kevin Diks dan kolega tetap berusaha keluar dari tekanan. Hasilnya, Haris Tabakovic mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir pertandingan. Gol itu seakan menjadi penyelamat muka Gladbach sekaligus memberikan secercah harapan bahwa tim masih punya daya tahan.
Kevin Diks Masih Jadi Sorotan
Nama Kevin Diks kembali mendapat perhatian, terutama dari publik Indonesia. Bek Timnas Indonesia itu tampil penuh determinasi dalam menjaga lini belakang Gladbach. Meski gagal memberikan kemenangan, kontribusinya dalam menghalau sejumlah serangan Leverkusen membuatnya tetap dianggap salah satu pemain kunci.
Namun, kekecewaan tetap terasa. Sejak awal musim, Diks dan rekan-rekan belum bisa mempersembahkan kemenangan. Situasi ini membuat tekanan semakin besar, baik bagi para pemain maupun pelatih sementara, Polanski.
Tantangan Gladbach di Musim Panjang
Monchengladbach perlu segera menemukan formula untuk bangkit. Empat laga tanpa kemenangan bukanlah start ideal, apalagi di liga seketat Bundesliga. Jika tren ini berlanjut, mereka bisa semakin sulit keluar dari zona bawah klasemen.
Selain masalah efektivitas serangan, konsistensi pertahanan juga masih menjadi pekerjaan rumah. Meski solid di babak pertama, Gladbach beberapa kali lengah di babak kedua yang hampir berbuah kekalahan.
Polanski sebagai pelatih interim tentu menghadapi tantangan berat. Ia harus segera meningkatkan kepercayaan diri skuad, terutama dalam memanfaatkan peluang. Hasil imbang di BayArena memang memberi sedikit harapan, tetapi kemenangan tetap menjadi kebutuhan mendesak.
Leverkusen Gagal Maksimalkan Peluang
Di sisi lain, Bayer Leverkusen juga pantas kecewa. Bermain di kandang dengan dukungan penuh suporter, mereka seharusnya bisa mengamankan tiga poin. Dominasi di babak kedua sempat mengarah ke kemenangan, tetapi lengah di menit akhir membuat poin penuh melayang.
Hasil ini membuat Leverkusen harus lebih konsisten jika ingin bersaing di papan atas. Lima poin dari empat laga bukanlah modal ideal untuk klub dengan ambisi besar.
Laga Bayer Leverkusen vs Borussia Monchengladbach di pekan keempat Bundesliga 2025/26 akhirnya berakhir imbang 1-1. Bagi Leverkusen, hasil ini terasa seperti kehilangan dua poin, sementara bagi Gladbach, gol telat Haris Tabakovic setidaknya menyelamatkan mereka dari kekalahan.
Namun, bagi Kevin Diks dan rekan-rekan, hasil imbang ini masih menyisakan pekerjaan rumah besar. Mereka harus segera mencari kemenangan pertama agar bisa keluar dari zona merah. Jika tidak, musim 2025/26 bisa berubah menjadi perjuangan berat untuk sekadar bertahan di Bundesliga.